Social Penetration Theory
Teori penetrasi sosial, yang dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor, merupakan salah satu teori klasik dalam kajian komunikasi interpersonal. Penetration Theory disebut juga sebagai Teori Kupas Bawang. Teori ini menjelaskan bagaimana proses komunikasi dapat menciptakan ikatan dalam hubungan dari yang dangkal menjadi lebih intim atau mendalam. Teori ini tercipta dari penyingkapan jati diri sendiri, yang mana adalah suatu hal yang krusial untuk menciptakan kedekatan yang lebih jauh terhadap orang lain.
Analogi kupas bawang disini berarti kita harus mengupas satu-persatu lapisan yang ada dalam bawang untuk menggapai lapisan terdalamnya. Lapisan terluar adalah diri untuk publik, sedangkan lapisan terdalam adalah wilayah pribadi seseorang. Ini artinya, untuk menciptakan hubungan lebih dekat dengan orang lain kita harus saling menggali informasi melalui hubungan interpersonal yabg lebih dalam lagi.
Teori penetrasi sosial dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana pertukaran informasi berfungsi dalam pengembangan dan pembubaran hubungan interpersonal. Penetrasi sosial menggambarkan proses pembentukan ikatan yang membawa hubungan dari dangkal menjadi lebih intim (Altman & Taylor, 1973). Penetrasi sosial secara khusus dicapai melalui pengungkapan diri, proses yang disengaja untuk mengungkapkan informasi tentang diri sendiri (Derlega, Metts, Petronio, & Margulis, 1993). Pengungkapan diri meningkatkan keintiman dalam hubungan sampai titik tertentu.
Penetrasi sosial dapat terjadi dalam konteks yang berbeda, termasuk hubungan romantis (misalnya, Taylor & Altman, 1975, 1987), persahabatan, kelompok sosial (seperti kelompok agama atau klub sepak bola), dan hubungan kerja. Teori ini juga telah diterapkan dalam konteks komunikasi yang dimediasi komputer seperti kencan online dan tim virtual.
Apa hubungan Social Penetration Theory dengan Social Judgement Theory?
Social Penetration Thoery dan Social Judgement Theory adalah teori dasar dalam komunikasi interpersonal dan persuasi, dan meskipun keduanya memiliki tujuan yang berbeda, keduanya dapat dihubungkan dalam hal bagaimana orang membentuk hubungan dan menafsirkan pesan dalam hubungan tersebut. Ketika orang mengungkapkan diri lebih banyak (dalam Social Penetration Theory), mereka memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang sikap dan kepercayaan masing-masing. Pemahaman ini meningkatkan efektivitas pengiriman pesan dan membantu memprediksi bagaimana seseorang akan menilai atau bereaksi terhadap pesan persuasi (yang mana dalam Social Judgement Theory).
Komentar
Posting Komentar